Selasa, 16 September 2014

Conscious dan Subconscious Mind

conscious dan subconscious

 Sebelumnya saya berterima kasih pada para kru yang senantiasa tak henti-hentinya memberi saya ruang untuk menulis apa adanya, karena ya memang pengetahuan saya ada batasnya, tapi tanpa menutup kemungkinan bahwa anda bisa lebih hebat dari saya.

Apalah arti seorang guru yang hebat kalau belum bisa menghebatkan muridnya? Itulah filosofi yang benar dan jika Anda hebat berarti ya karena Anda mau belajar bersama siapapun termasuk saya yang apa adanya ini.

Ok, pada artikel kali ini saya ingin menjelaskan tentang conscious dan subconscious. Sebenarnya pikiran sadar dan bawah sadar hanyalah sebuah penggambaran keadaan pikiran pada diri manusia, karena sifatnya tidak benar-benar ada. Awalnya gambaran ini di gambarkan oleh seorang psikiater Wina bernama Sigmund Freud (baca: Saimun Froid) sebagai Id, Ego dan Super Ego yang berkaitan dengan psikoanalisa, yaitu sebuah teori sekaligus alat terapi yang menggunakan berbagai macam metode pendekatan psikologi dan salah satunya adalah hypnosis.

Id adalah keinginan atau dorongan manusiawi yang muncul dan sifatnya merasa ingin puas dan mendorong manusia untuk memuaskan keinginannya. Ego adalah diri kita sendiri yang merasakan segala sesuatu dan bertindak tanduk. Dan super ego adalah bagian lain yang sifatnya seperti Id, namun kebalikan dari Id, super ego bersifat mengatur dan memberi saran kepada diri tentang apa akibat dari melakukan sesuatu dan apa yang di rasakan nantinya setelah melakukan sesuatu tersebut. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, Anda bisa membaca teori psikoanalisa dari Sigmund Freud.

Dari situlah muncul sebuah gagasan yang akhirnya tertuang dalam buku “Peace of Mind” karya Sandy McGregor tentang penggambaran conscious dan subconscious. Jika sebelumnya Anda pernah ikut pelatihan hypnosis, pasti di ajarkan tentang hal ini.
Conscious berperan aktif ketika :


  1. seseorang berada di dalam keadaan sadar dan mampu melihat, mendengar, dan melihat apapun di sekitarnya dengan jelas tanpa ada halusinasi atau sesuatu di luar logika,
  2. area kritik bekerja dengan baik dan mampu membedakan mana yang sesuai dengan ajaran yang ia terima dan mana yang tidak sesuai.
Sedangkan saat seseorang dalam kondisi trance, subconscious bekerja bersama dengan conscious mind. Lho, kok bisa? Bukankah, katanya trance itu hanya melibatkan subconscious mind saja?

Jadi begini, entah saya pernah mengatakan di artikel lain atau belum, intinya ketika seseorang dalam kondisi hypnosa atau trance, ia tetap mampu merasakan apa yang ada di sekitarnya, mampu mendengar apapun di sekitarnya, dan sama sekali tetap mampu bangun dan menolak apapun yang di berikan oleh orang yang menghipnosis. Ingat, all hypnosis adalah self hyposis.

Bahkan dalam keadaan bahaya pun seseorang yang dihipnosis mampu bangun dalam keadaan normal dan menyelamatkan dirinya, dan lagi jika seseorang hipnotis tiba-tiba menghentikan komunikasi maka ada dua kemungkinan bisa terjadi :
  1. orang yang memasuki kondisi hypnosis bisa jadi memasuki kondisi tertidur sesungguhnya,
  2. atau justru memasuki kondisi kesadaran penuh lagi.
(Dikutip dari ebookThe Art Of Ericksonian Hypnosis” karya AS Laksana)

Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai brainwave (gelombang otak), Anda bisa membaca ebook hypnosis terdekat atau kunjungi www.umberelacorp.blogspot.com dan cari tulisan saya mengenai hal tersebut.

Dan terakhir, dalam kondisi trance kita lebih mudah memberikan dan menanamkan berbagai informasi, baik itu yang perlu maupun yang sebenarnya kurang perlu. Dan terima kasih untuk Anda yang telah meluangkan waktu membaca tulisan saya ini, see ya.

sumber : http://blog.bisamagic.com/conscious-dan-subconscious-mind/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar