Apa itu ekpektasi?
Sederhananya, ekspektasi adalah
“harapan”, “perkiraan” atau “kepercayaan”. Contohnya, jika kamu melihat
seseorang memakai caping dan memanggul cangkul sedang berjalan dengan
kaki yang belepotan lumpur, maka kamu pasti menganggap bahwa orang ini
adalah seorang petani (bonus poin jika ada kerbau di sekitar orang ini
dan setting-nya ada di area persawahan). Contoh lain, jika kamu
melihat seseorang mendorong gerobak bakso, maka otomatis kamu akan
mengira orang ini adalah abang penjual bakso.
Ekspektasi adalah hal yang natural yang
melekat dalam diri setiap individu. Ekspektasi tumbuh berkembang seiring
dengan bertambahnya tingkat intelegensi dan kemampuan berpikir manusia.
Dengan adanya ekspektasi, manusia cenderung “menyederhanakan” proses
berpikirnya dan mengambil kesimpulan tanpa mengecek keabsahan sebuah
informasi yang masuk terlebih dahulu.
Dan memanipulasi ekspektasi penonton seharusnya sudah menjadi “kewajiban” para pesulap. Bukankah tugas kita adalah presenting the most impossible feats for our audiences?
Bagaimana?
Untuk bisa memanipulasi ekspektasi
seseorang, pertama-tama kita harus mengetahui kepercayaan orang
tersebut. Jika kita bermain pada audiens yang lebih luas tingkat
demografisnya, maka kita harus mengetahui berbagai macam kepercayaan
yang universal. Dengan mengetahui hal ini, maka tugas kita untuk
“memelintirnya” menjadi jauh lebih mudah.
Contoh nyata: Anda sedang memulai
permainan sulap di depan penonton. Anda keluarkan satu pak kartu dari
saku Anda. Anda berkata pada penonton, “Oke, hari kita akan bermain
sulap menggunakan satu pak…..(tunggu sampai penonton menjawab
“kartu”)…koin”. Anda kemudian mengeluarkan beberapa koin dari kotak
kartu tersebut.
Mungkin kelihatannya sederhana, tapi
dengan melakukan ini Anda sudah “menghancurkan” ekspektasi penonton yang
mengira bahwa Anda akan melakukan sulap kartu. Ada sedikit rasa
terkejut yang muncuk dari benak penonton ketika ekspektasinya tak
terpenuhi. Contoh diatas merupakan contoh sederhana saja. Tentu saja
Anda bisa mempersiapkan tali (jika Anda suka main tali), atau silks di dalam kotak kartu Anda.
Kesimpulan
Manipulasi ekspektasi adalah hal yang perlu dipelajari bagi para pesulap yang ingin meningkatkan kemampuan bersulapnya. Semakin besar ekspektasi penonton “meleset”, semakin besar juga reaksi yang nantinya akan Anda dapatkan. Mengeluarkan burung merpati dari kotak kartu tentu lebih mengagumkan daripada mengeluarkan koin dari kotak kartu yang sama. Mulailah bereksperimen dan “bengkokkan” ekspektasi penontonmu.sumber : http://blog.bisamagic.com/plot-twist-13-expectation/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar