Di zaman yang sudah modern ini, tidak bisa dipungkiri masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sebuah aksi sulap dilakukan dengan ilmu gaib atau bantuan makhluk gaib. Anggapan mereka memang salah, tetapi kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka karena memang pengetahuan mereka tentang seni sulap masih sangat terbatas. Bahkan terkadang ada orang yang beranggapan bahwa seorang pesulap, benar-benar memiliki indra keenam atau kemampuan super yang tidak dimiliki oleh sembarang orang.
Anggapan tersebut sebenarnya tidak perlu
terlalu dipermasalahkan, karena di sisi lain orang yang memiliki
anggapan seperti itu berarti telah “percaya” dengan apa yang dilakukan
oleh pesulap. Dan sebenarnya itulah tujuan pesulap, yaitu membuat orang
percaya dengan apa yang dilakukannya.
Terkadang ketika seorang pesulap selesai
bermain sulap, ada penonton yang masih berpikir dan bahkan bertanya
kepada pesulap tentang trik yang digunakan oleh pesulap. Ketika penonton
masih beranggapan apa yang dilakukan pesulap itu menggunakan trik,
berarti pesulap tersebut belum berhasil membuat penonton percaya dan
menikmati pertunjukannya.
Bisa jadi di sepanjang permainan, sang
penonton justru mencari celah atau kesalahan pesulap dan memikirkan
bagaimana trik yang digunakan oleh pesulap, bukan malah menikmati
pertunjukannya.
Seorang pesulap dituntut untuk bisa
membuat penonton percaya dengan apa yang dilakukannya. Misalkan ketika
pesulap membaca pikiran, memprediksikan sesuatu, mengubah warna kartu,
atau menghilangkan koin, penonton harus percaya pesulap benar-benar
melakukan hal tersebut.
Kita ambil contoh dari salah satu
pesulap yang mengikuti ajang America’s Got Talent, Mike Super. Dalam
presentasinya, dia selalu mengatakan bahwa dia memiliki teman imajinasi
bernama Desmond yang sering membantunya ketika dia melakukan pertunjukan
sulap. Para penonton dan juri pun percaya bahwa Mike Super melakukan
pertunjukan sulapnya bersama Desmond, walaupun sebenarnya Desmond
hanyalah bagian dari presentasi Mike Super yang bertujuan untuk membuat
penonton dan para juri percaya dengan apa yang dilakukannya.
Contoh lainnya adalah, ketika saya melakukan trik mengubah kartu menggunakan aplikasi di handphone
saya. Walaupun sebenarnya trik utama saya adalah pada kecepatan tangan
saya, tetapi penonton tidak lagi memikirkan tentang bagaimana saya
melakukan kecepatan tangan. Penonton percaya bahwa aplikasi yang saya
gunakan sangat canggih, hingga bisa membuat kartu berubah secara ajaib.
Nah, kesimpulan sederhana yang ingin saya sampaikan melalui artikel saya kali ini adalah, sebagai seorang pesulap ada baiknya apabila kita memiliki faktor X yang bisa membuat penonton percaya dengan apa yang kita lakukan. Entah itu dalam bentuk presentasi, properti yang digunakan, patter, dan sebagainya. Dan sekarang tanyakan kepada diri Anda sendiri, selama Anda menjadi seorang pesulap apakah Anda sudah bisa membuat penonton percaya dengan apa yang Anda lakukan?
sumber : http://blog.bisamagic.com/membuat-penonton-percaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar