Ada elektron ada proton, ada superhero ada villain. Di dunia ini
memang selalu ada binary opposition (semua hal dicipta secara
berpasangan. Kalau ada atasan pasti ada bawahan. Jika ada kiri pasti ada
kanan, kalau ada siang pasti ada malam dan sebagainya). Para pekerja
misteri pun (baca: magician) punya lawannya (kalau tidak bisa disebut
pasangan) sendiri. Para magician menyebut mereka hackler.
Hackler apa itu ?
Jadi begini, magician adalah salah satu profesi dalam bidang
entertainment yang menghibur penontonnya dengan berakting sebagai orang
yang dapat menampilkan keajaiban dengan triknya. Jadi satu-satunya poin
estetika dalam seni magic adalah ketika sang magician dapat membuat sang
penonton terkagum-kagum dengan keajaiban (yang ceritanya) dibuat oleh
sang magician. Yeah, magician menghibur orang dengan misteri. Lalu kalau
misteri itu sudah tidak menjadi misteri lagi, apa yang akan terjadi ?
Yup, magician hanya akan terlihat seperti manusia biasa tanpa keajaiban
apa-apa.
Sebentar… Pertanyaannya belum terjawab. Jadi hackler itu apa ?
Nah, hackler adalah sebutan bagi orang-orang yang dengan sengaja
membongkar misteri yang magician tampilkan. Sederhananya begini,
misalnya ada pesulap yang sedang memainkan trik kartu, lalu tiba-tiba
ada penonton yang tiba-tiba mengambil kartu yang sedang dipegang si
magician sehingga triknya ketahuan. Orang itu dapat disebut hackler.
Atau misalnya ada magician yang sedang melakukan trik menghilangkan
koin, tiba-tiba ada yang teriak (dengan nada mengejek biasanya) “Ah, itu
koinnya ada di tangan yang satunya lagi..” dan dalam sekejap trik
magician itu ketahuan. Simply, kita dapat sebut orang itu sebagai
hackler. Bahkan ada hackler yang berniat sekali membongkar trik para
magician di youtube. Mereka menyebut diri mereka dengan “The
Trickbusters”.
Kenapa mereka menjadi hackler ?
Kebanyakan disebabkan oleh miskonsepsi beberapa orang terhadap seni
magic itu sendiri. Hackler berpikir bahwa magician tidak lebih dari
penipu publik yang membohongi penontonnya dengan aksi-aksinya. Hal ini
lah yang menyebabkan mereka tidak rela apabila banyak magician yang
menjadi tenar atau terkenal. Karena itu mereka sebisa mungkin
menghancurkan trik-trik yang dibuat magician atau membongkarnya di media
lain. Hal ini sebenarnya adalah pandangan yang salah. Sangat salah.
Mengapa ? Karena magician, sekali lagi, adalah orang yang berakting
sebagai manusia yang dapat menimbulkan (bukan menciptakan lho)
keajaiban. Jadi, mereka memang hanya berakting. Bayangkan saja kalau ada
magician yang mengatakan: “Saya akan menghilangkan kartu ini padahal
akan saya taruh di belakang tangan saya.”. Apa yang akan terjadi ?
Pertunjukkan tidak pernah akan menjadi menarik bukan ? Ingat, para
magician tidak pernah bermaksud untuk menipu penonton, melainkan berniat
memberikan hiburan terbaik untuk orang-orang yang menontonnya.
Hackler ada di mana-mana. Setiap magician pasti pernah dan akan terus
menerus berurusan dengan hackler. Semua magician besar pernah mengalami
hal ini. Tidak terkecuali dengan nama-nama magician besar yang kita
dengar di televisi. Mulai dari Harry Houdini, David Copperfield, David
Blaine, Deddy Corbuzier, Romi Rafael, Joe Sandy. Kuncinya hanya satu :
TETAP BERKARYA. Terbukti, magician-magician yang disebutkan tadi hingga
kini tetap eksis, bahkan melegenda.
Bagi para Magician yang pernah merasa terbongkar triknya, terhina,
ataupun sakit hati, berbahagialah, karena jika anda adalah seseorang
yang puas hanya berdiam diri di rumah tanpa mencoba berkreasi, tak akan
ada orang lain yang mau bersusah-payah menjatuhkan anda.
Untuk para magician mari berpikir positif saja, menurut saya
keberadaan hackler ini lah yang membuat kreatifitas pekerja misteri
berkembang dengan pesat. Ketika satu trik terbongkar, maka akan timbul
motivasi untuk menciptakan trik yang lebih sempurna lagi. Jadi buat para
hackler, saya (secara pribadi sebagai salah satu magician) cuma mau
mengucapkan “TERIMAKASIH”. Karena kalian lah dunia persulapan semakin
maju. Yeah, superhero juga semakin kuat ketika ada villain nya kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar